Thursday, November 16, 2006

Juice Democracy

Di California Selatan ada sebatang pohon yang terkenal di seluruh Amerika. Sepanjang tahun pohon itu dikunjungi ribuan wisatawan dari dalam dan luar negeri. Bentuk pohon itu sama sekali tidak sedap dipandang mata. Tingginya kurang dari 2 meter dengan batang agak pipih & melintir. Hanya sebagian cabang ditumbuhi daun, sedang bagian lainnya gundul. Pohon itu menjadi terkenal karena tumbuh di atas batu granit yang keras. Tingginya sekitar 100 mtr di atas permukaan laut, menghadang langsung Samudera Pasifik yang anginnya keras mendera.
Tidak ada pohon lain yang tumbuh di sekitarnya, kecuali pohon itu. Rupanya beberapa tahun lalu sebutir biji pohon terbawa angin, dan jatuh di celah batu granit yang ada tanahnya. Benih itu kemudian tumbuh, tetapi setiap kali batang muncul keluar, langsung hancur diterpa angin Pacific yang kencang. Terkadang pohon itu tumbuh agak besar, tapi badai kembali memporakporandakannya.
Sekalipun demikian, akarnya terus tumbuh menembus ke bawah mencapai tanah melewati poros-poros batu granit sambil menghisap mineral-mineral di sekitarnya. Sementara itu batangnya tumbuh terus setelah berkali-kali dihancurkan angin kencang, makin lama makin kokoh dan liat sampai akhirnya cukup kuat menahan terpaan badai, sekalipun bentuknya tidak karuan.


Pohon ini Bisa digambarkan sebagai Embrio Demokrasi, Yang sudah patah dan tumbang ribuan kali namun karena usaha orang-orang seperti WW, Gudur, Marsilam, dll membuat Pohon ini kuat dan kokoh. Pohon tersebut merupakan simbol ketegaran karena memberi pelajaran kepada masyarakat Indonesia untuk tetap tabah dan gigih dalam membesarkan Demokrasi

Ketika Demokrasi sudah lahir di Bumi Indonesia, semua yang hidup didalamnya harus belajar untuk menerima segala perbedaan dan berani mengungkapkan pendapat serta sikap yang akan kita ambil.

Tidak pandang bulu termasuk JK yang merupakan second person di Negara ini dia harus bersikap Demokratis terhadap segala kebijakan Presiden termasuk melegitimasikan UKP3R yang menurutku merupakan wadah untuk intropeksi atau meninjau ulang atau menciptakan suasana reformasi dan ini merupakan saluran Demokrasi Bangsa.

Mengutip dari WW “Amerika Serikat adalah negara yang kompleks seperti kita juga, jumlah penduduknya hampir sama, aspirasinya demokratis dan pluralistis” masih dalam proses Demokrasi karena Demokrasi tidak hanya dinyatakan tapi dilakukan. Terbukti dengan pilihan Bush untuk Perang dibanding berdemokrasi berarti sama Seperti Sutiyoso yang menghadapi rakyat Jakarta dengan Buas bukan tegas. Dua Negara yang sama tapi tidak Persis cara membesarkan Demokrasi di Negara masing. Yang Akhirnya Bush harus dikalahkan oleh pilihan yang sangat demokratis dari rakyatnya.

ketika iklim Demokrasi berkumandang di Negara ini semua aspek termasuk peradilan harus bersikap Demokratis, Sekarang Bagaimana caranya agar peradilan di Indonesia dapat kembali memiliki rasa Percaya Diri untuk mengadili Soeharto dan para koruptor negeri Ini?, seperti Peradilan di Irak yang mampu Mengadili saddam walaupun atas inisiatif Amerika. Siapa yang Bersalah harus diadili walaupun dia adalah mantan orang no 1 Indonesia Keadilan Musti di tegakkan.

Embrio Demokrasi ini dapat dipelihara dan dibesarkan dengan mengadakan dialog seperti About Nothing and Everything with Wimar Witoelar dimana suasana dialog malam itu sangat terbuka dan memberikan perspektif baru serta memberikan sarana untuk mengeluarkan pendapat dari rekan-rekan media (karena kegiatan tersebut memang media Gathering) sehingga semua pihak memberikan asupan gizi yang baik sehingga kita sama – sama membesarkan anak yang diberikan nama Demokrasi ini menjadi Besar dan kuat.

Last but not for Least, mudah-mudah Pilkada Jakarta 2007 berjalan dengan demokrasi karena moment ini sangat penting untuk "anda pilih orang ganas, saya pilih good guy". itulah demokrasi (Comment dari BK) dan merupakan sebuah pembelajaran bukan hanya untuk para kaum elit politik namun masyarakat pada umumnya. Mari kita bersama besarkan Embrio Demokrasi sehingga sedikit demi sedikit kita perbaiki citra dan mental bangsa kita (cieilah kaya lagi Kampanye aja :)

Salam Hangat
Melda

Wednesday, November 15, 2006

Talk About Love

Pernah gak anda pacaran or Pernah gak merasakan patah hati?, Mungkin pertanyaan ini sebagian besar orang bisa jawab Pernah (Setuju). Karena ketika kita pacaran kita belajar karakter pasangan kita dan kalo ada konflik rasanya pasti sepeerti yang saya rasakan saat ini? rasanya kita bangun seperti ada yang tidak lengkap. Pagi itu saya bangun seperti sedang kurang darah. Hal ini bukan argument pertama kami, tapi kalo kita mencari keocokan dan berharap sesuatu yang perfect maka gak akan menemukan kesempurnaan yang sejati. apabila dua orang yang berpacaran sedang berargument, maka seluruh energi mereka akan habis tersedot untukmenyelesaikan pertengkarannya. Untunglah kalo beragument kami hanya mengahabiskan palinglama 1 hari saja coz basicly we in Love eachother

argument ini terjadi Minggu Sore. Entah kenapa dia galak banget gak manis, sebentar manis sebentar marah. Aku jadi sebel. Malam itu aku dan dia pulang tanpa meninggalkan kata-kata. Malam itu sangat tenang dan sunyi sesunyi kesedihan hatiku.

Sampai dirumah dia gak kunjung telepon, besoknya juga begitu, gak kirim sms atau email. Ya sudahlah mungkin dia sedang sibuk (aku berusaha untuk nggak mikir apa2). Hari itu aku jadi malas makan, gak ada semangat banget dech. Emang nggak enak yach kalo pas kayak gini perasaannya Malamnya aku pulang dan mampir ketoko DVD langganan mau nonton film Lucu”Little Man” mungkin bisa menghibur. Teryata im not Lucky toko dvdnya tutup semua Karena razia mendadak.

Sesampai di kosant aku jadinya menata ulang kamar yang luasnya dua kali kamar mandi kantorku. Alhasil Lumayan lebih rapih, bersih dan wangi. Setidaknya ada yang bisa membuatku senang apalagi malam itu Bintang-Bintangnya yang terlihat dari Jendela Kamarku cantik sekali.

Besoknya aku masi menyimpan rasa marah, sebel sama keegoisan cowokku. Kalo ketemu mau aku pengen Getok aja kepalanya yang keras kepala itu. Entah kenapa aku ingat pertemuan pertama kami, senyum pertamanya, Waktu dia menghampiriku, waktu dia datang pertama kali kerumah (aku ingat nich pas natal 2004). Waktu kita nonton konser piano di Erasmus, Waktu dia menyatakan cinta (wah jadi hilang marah :)
Rasa marah dan kecewa atas tingkahnya rasanya hilang dan aku intropeksi bahwa kita ber-argument,its beceuse both is keras Kepala This argument can be solve if we talked again. Thanks kemarin dia mampir dan sambil makan we apologize to each other. Love u

Monday, November 06, 2006

college season


Teman Kuliah
Originally uploaded by msmelda.
Kangen nich sama teman-teman waktu kuliah, pagi ini saya buka Friendster (lagi isenk sambil kerja) teryata ada beberapa sahabat saya waktu kuliah mengunjungi FS saya.. Saya jadi penasaran dan segera membuka FS mereka juga.. pas lihat2, ternyata ada foto waktu kita masih semester lima gitu. Batin langsung berteriak bilang, "waduh kok dulu gw tomboy aja ya?" lihat saja photo disini.. (saya yang pakai baju hijau dan bertopi hijau). Foto ini diambil ketika seorang sahabat saya yang namanya mia Ultah..

Kalau ingat dulu, kita kerjanya Cuma becanda, main, kuliah, belanja, dll. Pokoknya senang2..! Wah kangen nich mau lihat muka mereka sekarang seperti apa yach :O. Pernah ada seorang bijak menyampaikan : Show me your friend and I will show your future.. Inilah temen2 saya dan mereka telah memberi warna dalam hidup saya, mungkin juga satu atau dua hal yang berhubungan dengan mereka telah membentuk saya menjadi seperti saat ini. Dan Saya senang memiliki mereka karena saya bisa berbagai tawa bersama.

Bayangkan, kalo disaat kita senang tidak ada yang mau tertawa bersama kesenangan kita, semuanya akan berubah jadi kesedihan, kan? Isn't it?